Kebertuhanan Kita Adalah Atas Nama Jalan

Di manakah kita bisa menemukan Tuhan?

“Mudah saja, cari nama jalan sesuai dengan agamamu!”

Tuhan ada di sana?

“Kita tak perlu Tuhan, cukup nama jalan yang sesuai dengan agamamu!”

Tapi aku maunya Tuhan?

“Kafir kau. Berapa kali harus aku jawab, cukup cari nama jalan yang sesuai dengan agamamu!”

Tapi….

“Kau ini tahu apa soal Tuhan. Tidak penting itu, yang penting adalah mencari nama jalan yang sesuai dengan agamamu!”

Tuhan ada di sana?

“Mulai hari ini, Tuhan hanya boleh ada di nama jalan yang sesuai dengan agama. Tidak boleh ada mesjid di Jalan Hayam Wuruk, seperti tak boleh ada gereja di Jalan Abdullah bin Nuh. “

Mengapa?

“Kami hanya takut, Tuhan tersesat. Salah memilih jalan. Jadi untuk membantunya selalu ada pada rumah yang tepat, Dia hanya boleh ada pada nama jalan sesuai agama.”

Siapa yang punya ide itu?

“Kami, tim suksesi Tuhan!”

“Sudah jangan banyak bertanya. Cari nama jalan sesuai agamamu, Tuhan ada di sana!”

****

Dengan segala keprihatinan, tulisan ini dibuat untuk meresponi pernyataan Walikota Bogor, Diani Budiarto, yang melarang gereja di bangun di atas jalan bernama Islam.

5 Replies

  1. dnial Reply

    Kok bisa ada walikota kayak gitu ya?

  2. alia Reply

    kalo gitu bapak me-walikota-i jalan di depan kantor bapak saja

  3. Butterfly Menikmati Dunia Reply

    @Dnial : Karena walikotanya dipilih berdasarkan berapa banyak massa yang bisa dikumpulkan untuk pundi-pundi keuangan partai.

    @Alia : Ini berita emang mengundang emosi ya miss….

  4. jensen99 Reply

    Bahkan sekalipun nama jalannya adalah Hayam Wuruk, tetep aja gereja tidak akan boleh dibangun dengan alasan tanpa gerejapun jemaatnya bisa beribadah di trotoar.. 😐

Reply